Refleksi Akhir Praktik Mengajar

 

Praktik pengajaran Bahasa Inggris untuk mahasiswa calon guru dalam mata kuliah Micro Teaching tentu sangat bermanfaat karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru untuk mengembangkan keterampilan mengajar secara bertahap. Di dalam mata kuliah Micro Teaching ini mahasiswa focus pada bagaimana cara membuat modul ajar yang benar, cara pengelolaan kelas pada kegiatan BKOF, MOT, JCOT, dan ICOT, hingga penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan domain konten. Manfaat lainnya yaitu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan penanaman kepercayaan diri untuk mahasiswa calon guru. Hal ini melibatkan penggunaan bahasa yang tepat dan jelas, serta kemampuan untuk menjelaskan konsep dengan baik. Pada saat melakukan praktik mengajar di depan kelas, mahasiswa calon guru dapat membangun kepercayaan diri dalam menghadapi kelas. Kesempatan untuk mengajar dalam skala kecil memberikan ruang bagi mahasiswa calon guru untuk mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.

Aspek inovatif yang telah saya sajikan pada saat praktik pengajaran yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning selama pembelajaran dengan teknik Think Pair Share. Metode tersebut memberikan pembelajaran yang aktif karena siswa dilatih untuk mengutarakan pendapatnya. Jika dilihat dari metode dan teknik yang digunakan sudah sesuai walaupun cara pengajaran saya atau pembawaan saya dengan metode tersebut perlu ditingkatkan lagi. Alasan metode dan teknik tersebut sudah sesuai karena metode pembelajaran Cooperative Learning focus terhadap kolaborasi antar siswa dan dalam teknik Think Pair Share siswa diminta untuk memberikan pendapat atau ide sesuai instruksi guru kepada rekan-rekan di kelasnya sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif. Hal ni membangun keterampilan kolaborasi dan komunikasi siswa

Inovasi pembelajaran dengan metode Cooperative Learning dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa memiliki peluang untuk memahami materi dengan baik dan mengembangkan/mengasah keterampilan menulis, berbicara, membaca, dan mendengarkan dalam bahasa Inggris. Contohnya seperti siswa diminta untuk mengamati sebuah gambar yang sama dan membuat paragraph sederhana terkait gambar tersebut, siswa diminta untuk memberikan pendapat terhadap pertanyaan guru. Dengan menggunakan metode Cooperative Learning dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris. Maka dari itu saya setuju jika guru bahasa Inggris dapat mengintegrasikan inovasi ini ke dalam praktik pengajaran mereka. Saya akan menerapkan inovasi ini karena sesuai dengan kebutuhan siswa. Siswa perlu dilatih untuk aktif agar menciptakan rasa percaya diri dan terus berkembang.

VIDEO PRAKTIK MENGAJAR 2

Assalamualaikum wr.wb

Hallo teman-teman perkenalkan nama saya Susi, seorang mahasiswa semester 5 di Universitas Pakuan Bogor. Ini adalah video praktik mengajar Bahasa Inggris kedua saya di mata kuliah Microteaching. Saya harap untuk kedepannya saya dapat lebih baik dari ini dan menjadikan video praktik pembelajaran ini sebagai perbaikan saya terkait how the way I teach.

Video Praktik Mengajar kedua

REFLEKSI MODUL AJAR 2

        Pada pembuatan modul ajar kedua ini saya cukup complicated karena pada saat itu saya mengerjakan dalam keadaan kurang fit dan saya khawatir dengan modul ajar yang saya buat tidak sesuai, tetapi alhamdulillah saya dapat membuatnya dengan selesai walaupun ada beberapa yang harus di perbaiki. Dan ini beberapa hal yang direvisi dari modul ajar kedua yang saya buat.

        Pertama terkait domain konten, domain yang saya cantumkan belum tepat dengan pasangan domain yang seharusnya. Diawal saya mencantumkan domain Membaca & Menulis, domain tersebut belum tepat karena tidak sesuai maka dari itu saya membaca kembali buku guru dan memperhatikan kembalik terkait domain sehingga saya memilih domain Menulis dan Mempresentasikan. Kedua yaitu terkait tujuan pembelajaran, kegiatan dari tujuan pembelajaran ini kurang tepat karena diawal saya hanya menilai siswa dari membuat kalimat saja sedangkan domain yang saya gunakan adalah menulis jadi tidak cukup hanya dari membuat kalimat. Ketiga yaitu fungsi sosial dari materi tersebut, fungsi sosial itu adalah fungsi dari penggunaan bahasa. Di awal saya mencantumlan fungsi sosial yang tidak tepat karena tidak menggambarkan fungctional language dari materi tersebut dan setelah saya membaca kembali dan memahami isi materinya saya mencantumkan fungsi sosialnya. Keempat terkait pertanyaan di kegiatan awal saya hanya mencantumkan satu pertanyaan di modul ajar. Di kegiatan awal ini saya mengganti gambar dan pertanyaannya agar memunculkan pertanyaan baru, di gambar sebelumnya saya sangat bingung pertanyaan apa yang akan saya ajukan kepada murid maka dari itu solusi yang saya ambil adalah mengganti gambar dan menambahkan pertanyaan. 

        Ada beberapa perubahan di modul ajar kedua yang sudsh di revisi ini. Domain yang saya gunakan disini adalah writing & presenting, saya mengganti aktivitas di JCOT dan ICOT alasannya karena topik di modul ajar kedua ini adalah teks deskriptif, saya mendapatkan topik ini dari teks "Let's Clean Up!" Jadi untuk penilain di akhir atau ICOT siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf dengan menggambarkan keadaan pada sebuah gambar, yang mana gambar tersebut mencerminkan kondisi  "cleaning up". Sebelumnya di ICOT siswa hanya diminta untuk melengkapi kalimat yang rumpang atau berlawanan, kegiatan tersebut belum sesuai karena rubrik penilaian yang telah dibuat terdapat organization, jika hanya membuat kalimat saja belum termasuk organization jadi minimal siswa harus membuat satu paragraf agar organization dapat dinilai.

MODUL AJAR 2

 Assalamualaikum wr.wb

Hallo teman-teman perkenalkan saya Susi, seorang mahasiswa semester 5 di  Universitas Pakuan Bogor. Ini adalah modul ajar kedua yang saya buat yaitu mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas 7 dengan materi "House Chores". This is the result:

Modul ajar:

RevisedMA2_susiaslamiyah